Blog Archive

FIND ME AT

Halo! Sebelum aku mulai review, ada beberapa hal yang menurutku penting untuk teman-teman perhatikan sebelum mencoba exfoliating serum Avoskin ini:
  • Sebaiknya kulit teman-teman sudah familiar dengan chemical exfoliation dengan kandungan BHA 1-2% dan AHA 1-5% untuk memastikan efek samping penggunaan seperti kemerahan dan cekit-cekit tidak berlebihan. Jika belum, mulailah dengan toner Avoskin terlebih dahulu untuk membangun toleransi kulit.
  • Pastikan teman-teman sudah punya basic skincare yang dapat diandalkan dan produk-produk yang bekerja sangat baik dalam menghidrasi kulit dan atau menenangkan kulit untuk berjaga jika dirasakan efek kulit menjadi terasa kering dan memera setelah penggunaan.
  • Pakailah satu sampai dua kali saja dalam seminggu, kecuali teman-teman sudah berpengalaman dengan konsentrasi exfoliation serupa dan sudah punya pola penggunaan exfoliation yang dirasa nyaman.
  • Selalu gunakan sunscreen! Efek sensitif terhadap sinar matahari tetap dialami kulit bahkan sampai lebih dari tujuh hari setelah pemakaian chemical exfoliant dengan kandungan AHA.
Kenapa sih perlu dikasih petunjuk sebelum pemakaian kaya gitu? Karena, chemical exfoliation itu powerful banget! Saking powerful-nya, kalau nggak hati-hati justru kulit akan ngerasain efek sampingnya doang tapi nggak ngerasain manfaatnya. Kok bisa gitu? Yuk sekarang kita bahas apa itu chemical exfoliation!

Exfoliation: Eksfoliasi adalah proses pelepasan lapisan perekat sel kulit mati sehingga tidak terjadi penumpukan di permukaan kulit yang dapat menyebabkan penyumbatan di pori-pori dan kulit kusam.

Kalau ada tambahan chemical-nya di depan kata exfoliation artinya, proses pelepasan lapisan perekat tersebut dilakukan oleh senyawa kimia. Di Avoskin serum ini. senyawa kimia yang digunakan adalah AHA dan BHA.

Terus kenapa bisa efek sampingnya gitu amat? Karena dalam jumlah tertentu, sel kulit mati itu bagus untuk melindungi permukaan kulit. Jadi kalau dipakai berlebihan dan lapisan kulit matinya terkikis secara berlebihan juga, kulit malah akan lebih sensitif, mudah berjerawat, perih, memerah, dan sangat kering.

Nah sekarang, bahas produknya deh!

PACKAGING
Kemasan paling luar Avoskin Miraculous Refining Serum ini adalah kardus yang bertuliskan informasi-informasi mengenai produk termasuk klaim dan ingredients-nya. Kalau kemasan serumnya sendiri terbuat dari kaca yang cukup tebal dan gelap, tapi masih bisa diintip kok tinggi isinya. Karena ukurannya nggak terlalu besar jadi menurutku botolnya masih travel friendly. Dropper dan pipetnya juga nggak ada masalah.





INGREDIENTS
Water, Propylene Glycol, Glycolic Acid, Niacinamide, Salicylic Acid, Butylene Glycol, Amylopectin, Xanthan gum, Dextrin, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Fucus Vesiculosus Extract, Rubus Idaeus (Raspberry) Fruit Extract, Acer saccharum (Sugar Maple) Extract, Portulaca Oleracea Extract, Hydroxypropyl Bisstearamide MEA, Polyglutamic Acid, Tetrasodium EDTA, Sodium Hydroxymethylglycinate, Triethanolamine, Dipropylene Glycol, Behenyl Alcohol, Ceteareth-20, Cholesteryl Isostearate, Tricaprylin, Cetearyl Alcohol, Squalane, Cholesterol, Stearic Acid, Dimethicone, Phenoxyethanol.

Glycolic Acid (AHA): Fungsinya untuk eksfoliasi di permukaan kulit, ingredient ini bagus untuk ngatasin kulit yang sering muncul whitehead dan bantu memudarkan bekas jerawat.

Niacinamide: Brightening, hydrating, dan oil control. Pas banget dipaduin sama eksfoliasi supaya dapet efek cerah sekaligus gak bikin efek terlalu kering setelahnya.

Salicylic Acid (BHA): Fungsinya juga mirip AHA sebagai eksfoliator tapi konon katanya, BHA bisa membersihkan sampai ke pori-pori. Ingredient ini bagusnya untuk kulit yang punya masalah sama blackhead dan kulit yang berminyak.

Aloe Berbadensis Leaf Juice: Thoughtful banget ya, supaya kulit gak terlalu teriritasi ditambahin jus aloe vera untuk menenangkan dan melembapkan kulit.

Raspberry Fruit Extract: Sebagai anti-oxidant kaya Vitamin C untuk menangkal radikal bebas dan mencerahkan kulit.

TEKSTUR DAN BAU
Avoskin serum ini teksturnya watery tapi agak kental dengan warna putih keruh. Menyerap ke dalam kulit dengan mudah banget. Baunya kaya agak asem-asem apek gitu tapi sama sekali nggak ganggu. Kecuali sengaja ngendus, gak akan terlalu tercium kok.





CARA PEMAKAIAN
Kalau aku pakainya seminggu dua kali di malam hari, biasanya Senin/Selasa dan Jumat. Untuk yang hari Senin aku cuma pakai di area yang berjerawat aja. Kebetulan kulitku memang cuma berjerawat di pipi bawah, rahang, dan dagu. Untuk cover daerah tersebut, 3 tetes aja udah cukup, langsung setelah cuci muka dalam keadaan kulit sudah kering. Kalau yang hari Jumat baru kupakai ke seluruh muka 4 tetes, setelah cuci muka dalam keadaan kulit kering. Kenapa gitu? Nggakpapa sih, aku cuma takut over-eksfoliasi aja.




Apa itu? Seperti yang aku sebut di awal, pemakaian dalam jumlah terlalu banyak atau intensitas terlalu sering di kulit yang belum terbiasa dengan penggunaan chemical exfoliant akan menyebabkan iritasi, jerawat, kulit terlalu kering, dll.

Baiknya teman-teman coba sendiri ya nyamannya berapa kali seminggu dan berapa tetes tiap penggunaan. Ingat, setiap kulit kebutuhan dan karakteristiknya beda.

EFEK SAMPING
Selama pakai kemarin, aku coba di dua slot yang berbeda: setelah cuci muka di slot pertama skincare dan setelah pakai first essence dan hydrating toner saat muka masih lembab. Ternyata, saking kerennya formulasi Avoskin ini, aku merasakan cekit-cekit cuman dikittt banget, sempet sekali cekit-cekit lebih kerasa, tapi dari 8 kali pakai kaya gitunya cuma sekali loh sebabnya aku kurang tau mungkin kulitku lagi sensitif aja hari itu. Nggak ada kemerahan dan rasa panas sama sekali selama pakai, padahal pas pakai tonernya dengan konsentrasi bahan aktif yang lebih rendah BHA 2% dan AHA 5% aku merasakan cekit-cekit yang lumayan mengganggu. Tapi balik lagi ya, tiap kulit beda-beda jadi baiknya tetep jaga-jaga sedia sheetmask atau skincare apapun yang soothing just in case!

Kalau pakai ini, aku selalu butuh hydrating toner/serum yang lebih lembap atau layer lebih banyak dan blue tansy oil untuk calming, karena walaupun gak bikin kering tapi aku merasa skincare selanjutnya jadi cepet nyerap dan kulitku jadi kurang terasa 'basah' dan terlapisi sebelum tidur.

HASIL
Baru pertama kali pake aja aku ngerasa skintone-ku warnanya jadi lebih rata, kulit lebih 'licin' dan kenyal. Akhirnya pake makeup pun jadi keliatan lebih flawless dan nempel sempurna!

Selain itu, jerawat juga jauh lebih cepat sembuh dan jerawat kecil-kecil yang suka tau-tau muncul udah ga pernah nongol lagi.

Di gambar ini ada jerawat baru muncul karena ga cocok pake skincare lain, tp kalau teman-teman perhatikan, bekas jerawat lainnya lumayan memudar loh. Keren! Terus jerawat-jerawat yg sebelumnya inflamasi gede banget langsung totally flattened. Padahal pakainya cuma seminggu dua kali. Biasanya efek mudarin jerawat akan keliatan kalau skincarenya dipakai tiap hari kan.



Overall aku very impressed dengan Avoskin Miraculous Refining Serum dan suka banget. Sebagai exfoliating serum formulasinya keren jadi aku nggak perlu merasa cekit-cekit berlebihan, nggak ada efek pengelupasan atau pun purging.

Teman-teman bisa beli Avoskin ini dengan harga sekitar 200-ribuan di marketplace, e-commerce semacam Sociolla, dan di website Avoskin, bakal awet banget kok karena ga pakai tiap hari. Selamat mencoba!

Review Avoskin Miraculous Refining Serum

Sunday, December 1, 2019

Haaaaai! Di post kali ini, aku mau review Great Barrier Relief (GBR) dari Krave Beauty. Yang follow aku di instagram pasti tau dan hapal GBR ini skincare kecintaanku banget banget ✨


Great Barrier Relief launching belum lama ini, seingatku awal 2019. Pada tau kan founder brand-nya (Krave Beauty) adalah Liah Yoo, salah satu Beauty Guru paling populer di Korea? Semacam Affi Assegaf-nya Korea gitu deh!

Sejujurnya, pas launching, aku kurang tertarik sama GBR karena produk ini kukira spesifik ditujukan untuk orang-orang dengan masalah kerusakan di skin barrier (lapisan terluar kulit yg melindungi agar air tidak mudah lepas dari permukaan kulit dan bakteri tidak mudah masuk), sedangkan aku merasa skin barrier-ku baik-baik aja. Selain itu harga launching-nya juga lumayan mahal sekitar IDR 500,000 dengan isi 45 ml (tertulis di kemasan hanya 40 ml). Nih ya kuterjemahkan dari web-nya tentang 'Siapa aja sih yg membutuhkan Great Barrier Relief?':
  • yg mencuci muka lebih dari 2x sehari
  • yg terlalu banyak pakai harsh skincare untuk menyembuhkan jerawat atau untuk treatment anti-aging 
  • yg kulitnya selalu dehidrasi
  • yg kulitnya selalu muncul kemerahan dan dry patches
  • yg kulitnya sangat sensitif terhadap banyak skincare
  • yg memiliki stress kronis
  • yg ingin memudarkan hiperpigmentasi
  • yg sudah nggak muda lagi
  • siapa pun yg mau merawat kesehatan skin barrier
  • yg memiliki masalah terkait kerusakan skin barrier
Tuh, ada nggak keluhan kulit temen-temen di situ? Aku sih enggak ada ya, kecuali di poin memudarkan hiperpigmentasi. Makanya aku "skip" ngikutin hype launching-nya.

Kemudian suatu hari temanku (nama IG-nya @irinews) berbaik hati ngirimin aku share in bottle-nya si GBR ini. Tanpa ekspektasi apa-apa karena nggak sesuai dengan permasalahan kulit yg kuhadapi sekarang, aku coba aja gimana sih rasanya skincare mahal.

Begitu kupakai sekali di malem hari, besokannya aku langsung banget yakin untuk beli full size hahahaha! Beneran. Bahkan aku langsung order 2 biji, 1 untuk mama dan 1 untuk aku. Untung waktu itu harga GBR udah mulai stabil di kisaran IDR 470,000. Sejujurnya tetep berat, tapi menurutku, worth it banget.

Cus lanjut baca reviewku sampai abis untuk tau kenapa harga segitu masih masuk akal buatku!

PACKAGING
Wadah GBR bentuknya botol pump gitu, ga terlalu berat kok walaupun kaca. Jadi keliatan juga sisanya seberapa. Pump-nya enak banget empuk dipencet dan bisa dikondisiin mau ngeluarin cuma setengah pump atau full pump. Liah Yoo bener-bener mikirin juga masalah recycling botolnya, jadi selain untuk kenyamanan, desain botol ini juga memakai green concept. Sayangnya, kalau udah sisa dikit, produknya jadi susah dikeluarin pakai pump, musti dikorek dan dipindahin ke wadah kecil.

Ada box luarnya dari kertas gitu yg lupa difoto hahahaha


TEKSTUR DAN BAU
Teksturnya kaya lotion gitu, creamy, rich, tapi ringan nah loooh! Aku juga sempet skeptis loh kalau dipakai pagi kira-kira nyerep gak sih? Ternyata menyerap dengan sempurna, ga ninggalin lapisan film di permukaan kulit, ga licin, ga becek, macem pakai produk encer biasa. Tapi wanginya boo' kaya minyak busuk hahahaha ya gimana kan isinya Tamanu Oil. Untung banyak bahan campuran lain sehingga baunya teteup kecium dan nempel tapi gak separah kalau pakai skincare yg pure 100% Tamanu Oil doang.

Tekstur GBR yg kental tapi juga sekaligus ringan


INGREDIENTS DAN PAO
Water, Propanediol, Calophyllum Inophyllum Seed Oil(10%), Dipropylene Glycol, Niacinamide, Carthamus Tinctorius (Safflower) Seed Oil, Cetearyl Olivate, Polysorbate 60, Rosa Canina Fruit Oil, Glyceryl Oleate, Sorbitan Olivate, Sorbitan Oleate, Octyldodecanol, Glycerin, Butylene glycol, Sodium Hyaluronate, Squalane, Serine, Acetyl Glutamine, Glycine, Ceramide NP, Oleic acid, Sodium PCA, Glycosyl trehalose, Caprylic/Capric Triglyceride, Glycine Soja (Soybean) Sterols, Saccharide Isomerate, Avena Sativa (Oat) Kernel Flour, Disodium Phosphate, Sodium Phosphate, Tocopheryl acetate, Coco-caprylate/Caprate, Lactic acid, Xanthan gum, Urea, Hydroxyethyl Acrylate/Sodium Acryloyldimethyl Taurate Copolymer, Hydrogenated Olive Oil Unsaponifiables, Magnesium Chloride, 1,2-Hexanediol, Hydroxyacetophenone, Glyceryl Caprylate, Pentylene glycol, Caprylyl Glycol, Disodium EDTA

Yuuuk dibedah dikit beberapa star ingredientsnya!
  • Calophyllum Inophyllum Seed Oil a.k.a. Tamanu Oil: Ini yg bikin bau tapi ini juga yg paling berjasa mudarin hiperpigmentasi dan membantu mempercepat penyembuhan kulit.
  • Safflower Oil & Rosehip Seed Oil: 2 ingredients ini mengandung linoleic acid yg bagus banget untuk ngembaliin kesehatan skin barrier dan menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Aku udah membuktikan kecanggihan rosehip mudarin bekas jerawat pun!
  • NMF + Ceramides, Phytosterol, Squalane: Nah ketiga bahan ini (kecuali Phytosteterol yg ditemukan di tumbuhan) aslinya udah ada di kulit kita kalau skin barrier-nya masih dalam keadaan sehat walafiat. Sedangkan saat rusak, bahan-bahan ini jumlahnya berkurang drastis. Maka dari itu mereka berfungsi untuk menggantikan.
  • Niacinamide: The superstar ingredients alias palugada, apalu mau gua ada. Efektik mengembalikan kesehatan skin barrier, anti-aging, mencerahkan, mencegah jerawat, dengan minimum risiko iritasi.
Keren banget kan isinya. Belum lagi ada hyaluronic acid dan macem-macem ekstrak dan minyak tumbuhan lainnya yg bikin kulit lembab dan sehat.

Sejujurnya deg-degan awal pakai karena dengan dodolnya karena udah coba share size dan suka, aku gak cek ingredients lengkapnya. Ada olive oil yg aku ga cocok banget huhu but with the right formulation di GBR ini, sejauh ini enggak ada negative effects syukurlah!

Oh iya, PAO-nya 12 bulan.

EFEK DI KULIT
Hal paling keren dari GBR adalah dia bisa ditaruh di slot serum ataupun lotion (light moisturizer)! Bahkaaan aku pernah memfungsikan dia jadi skipcare: 1 produk yg bisa melakukan fungsi beberapa produk sekaligus.


Paling pertama terasa di kulitku pas pakai dia di slot serum/moisturizer PM (malam) skincare rutin  adalah: kulit jadi lembab paginya, kenyal, 'adem' a.k.a. kalem, glowing-glowing sehat gitu loh, dan alus. Saking enaknya pagi-pagi aku jadi ngaca dan pegang muka terus (jangan ditiru ya kan tangan tu kotor err).
Sebelum di-blend
Sesudah di-blend
Yang lebih ajaib lagi, sama sekali aku nggak berharap efek yg ini loh padahal, hiperpigmentasiku cepet memudar, belum pernah aku ngerasa bekas jerawatku pudar secepet ini. Eh, jangan berharap pudarnya seminggu 2 minggu ya. Sekitar dua bulan-an rutin pakai, efeknya tuh drastis! Belum ilang total tapi cukup banget buat bikin aku takjub. Sedangkan untuk overall skintone di kulitku enggak ada perubahan yg cukup signifikan, kayanya sih enggak ngaruh. Pardon kualitas foto yg beda ya, keliatannya mukaku makin cerah tapi sebenernya sama aja kok, cuma lighting aja.

Bekasnya ilang, masih ada dikit bgt kemerahan tapi ga terlalu jelas.

Pernah juga aku dadakan dikabarin meeting pagi padahal baru bangun, pas skincare-an aku cuma pakai GBR tok, anggep aja udah pakai serum + moisturizer. Bener-bener nggak ada tuh rasa kulit kering seharian walaupun di kantorku pakai AC central dan selalu dingin banget. Kaya aku pakai rutin skincare lengkap biasa deh. Gimana ga cintaaa huhuhu!!! Tapi kayanya kalau kulit temen-temen tipenya kering masih kerasa kurang sih.


KESIMPULAN 
Belum nemu jeleknya kan di review-ku? Harusnya udah sih, tuh harganya hampir setengah juta.

Tapi setelah ngerasain enaknya di kulitku dan cintanya kulitku ama dia, aku udah repurchase dong tentu saja hehe dan sepertinya akan terus repurchase. Great Barrier Relief botol kedua kujadikan skincare backup kalau misal pas aku nyoba-nyoba skincare lain ternyata kulitku kenapa-kenapa (re: breakout/iritasi) atau pas kulitku tau-tau lagi super sensitif merah-merah dan kering, kadang juga kalau kangen kupakai lagi sebagai serum atau moisturizer.

Berhubung ga terlalu besar dan PAO-nya setahun, masih masuk akal banget lah diabisin tapi tetep sambil coba skincare lain hahaha!

Beli di mana? Shopee dan Tokped banyak kok!


Stay hydrated everyone, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Review Great Barrier Relief dari Krave Beauty

Thursday, August 15, 2019

Hi! Aku mau sedikit berbagi cerita, keluhan, sekaligus tips nih untuk teman-teman yang sedang struggling dengan jerawat dan beruntusan.

Ketika akhirnya aku memutuskan untuk berbagi cerita, ulasan, dan pengetahuanku mengenai skincare di instagram, aku sering banget nemu pertanyaan semacam "Skincare yg bagus buat ngilangin beruntusan apa ya?" / "Aku lagi jerawatan nih, pakai serum apa ya yg bisa ilangin jerawat sampai ga berbekas?". Hampir tiap hari ada aja yg mengajukan pertanyaan semacam ini dengan harapan skincare bisa menjadi 'obat' untuk menyembuhkan jerawat ataupun beruntusan.

Aku nggak mau menyalahkan penanya sih, jerawat dan beruntusan memang sering kali bikin kita jadi nggak percaya diri dan frustasi. Aku pun sesekali masih tau-tau jerawatan. Tapi, fase frustasi udah lewat, sekarang aku udah jauh lebih tenang saat menghadapi jerawat karena udah punya cara paling ampuh untuk ngeredainnya.

Mau tau nggak cara meredakan jerawat versiku?

Caranya

adalah

dengan

cari tau

apa

penyebabnya.

Hehe.

Di setiap orang, jerawat dan beruntusan disebabkan oleh hal yg berbeda-beda. Makanya, teman-teman jangan keburu percaya kalau ada yg ngasih saran untuk pakai skincare ini itu untuk 'ngobatin' jerawat. Bukan, bukan karena yg menyarankan pakai skincare tersebut lagi bohong atau lagi jualan. Tapi, karena beruntusan dan jerawat yg orang lain alami, belum tentu sama kasusnya dengan yg kita alami. Sehingga apa yg berhasil meredakan jerawat/beruntusannya belum tentu akan berhasil juga di kulit kita.

Sebelum nanya saran ke orang lain skincare apa yg ampuh, kita perlu menelusuri kira-kira jerawat dan beruntusan di kulit kita karena apa sih?

Sebuah contoh kasus: Misalnya A pernah jerawatan kemudian pakai Exfoliating Toner X secara rutin. Eh, jerawatnya jadi reda! Apakah berarti Exfoliating Toner X adalah obat jerawat yg ampuh untuk semua orang yg berjerawat? Jawabannya adalah bukan.

Fungsi yg dilakukan Exfoliating Toner adalah membantu meluruhkan sel-sel kulit mati, bahkan Exfoliating Toner yg mengandung BHA bisa menembus sampai ke dalam pori-pori. Bisa jadi, kenapa Exfoliating Toner X bisa meredakan jerawat di kulit A adalah karena jerawatnya disebabkan oleh penumpukan sel-sel kulit mati yg kemudian menyumbat pori-pori (selain karena faktor kecocokan dan tidak mengandung ingredient alergen untuk kulitnya). Kesalahan menyimpulkan bahwa yg meredakan jerawat adalah Exfoliating Toner X, bukan kemampuan Exfoliating Toner X untuk mengatasi penyebab jerawatnya, membuat banyak orang merekomendasikan Exfoliating Toner X sebagai 'obat' jerawat one for all atau satu untuk semua.

Kalau kasus jerawatnya ternyata karena kulit dehidrasi (rendahnya kadar air yg tersimpan di kulit), kira-kira akan bisa reda juga nggak pakai Exfoliating Toner X? Belum tentu. Bisa iya, kalau Exfoliating Toner X mengandung ingredients yg menambah kelembaban kulit, bisa enggak kalau Exfoliating Toner X hanya mampu melakukan fungsi peluruhan sel kulit mati. Ya masa sakit perut karena maag bisa sembuh dengan obat diare? Kira-kira seperti itu analoginya.

Jadi, teman-teman sebaiknya belajar dulu mekanisme bagaimana jerawat bisa terbentuk, apa saja trigger-trigger yg mungkin menyebabkan kulit kita berjerawat/beruntusan supaya proses penyembuhannya lebih efektif dan efisien. Setelah mempelajari ini, baru refleksikan ke kulit dan kebiasaan kita masing-masing, manakah yg kira-kira memungkinakan sebagai penyebab jerawat dan beruntusan di kasus yg kita alami? Dan langkah tepat apa yg bisa kita lakukan untuk 'lepas' dari penyebab tersebut?

Setelah 3 tahun skincare-an dan jerawatan, pernah juga beruntusan, aku merangkum beberapa kemungkinan penyebab jerawat untuk teman-teman berdasarkan pengalaman dan fakta saintifik. Sebelumnya, aku mau kasih tau dulu mekanisme pembentukan jerawat (diambil dari ilustrasi di Blog Kak Stefan):

Pori-pori tersumbat sehingga sebum (minyak) terperangkap di dalamnya -> jumlah oksigen di dalam pori-pori menipis membuat bakteri penyebab jerawat tumbuh subur -> tubuh membaca situasi ini sebagai infeksi -> sistem imun bereaksi -> terjadilah inflamasi.
Beruntusan pun sebetulnya sama, karena ada penyumbatan di pori-pori, tapi nggak sampai terjadi inflamasi makanya nggak keluar 'putih-putihnya' dan nggak sakit saat dipegang.

Nah, dari penjelasan mekanisme tersebut ada beberapa kemungkinan kenapa pori-pori bisa tersumbat dan kulit jadi terinflamasi:

1. Dehidrasi
Ketika kulit kekurangan air dan mengalami kekeringan (bisa terjadi karena kurang minum atau kelembaban udara di luar rendah), kelenjar sebum (minyak) sangat aktif bekerja memproduksi sebum untuk melembabkan kulit. Kalau sebum terlalu banyak yg diproduksi, kemungkinan pori-pori dipenuhi sebum pun meningkat, sekali tersumbat, boom! Jerawat atau beruntusan muncul deh!

2. Penumpukan Sel Kulit Mati
Salah satu yg bikin sebum terperangkap di kulit adalah sel kulit mati yg jumlahnya tidak terkendali. Penurunan kinerja kulit dan keadaan yg tidak ideal membuat kulit terkadang membutuhkan bantuan skincare untuk meluruhkan sel kulit mati.

3. Bakteri, Jamur, dan Polusi
Bakteri, jamur, dan polusi juga bisa memberikan sinyal 'bahaya' ke kulit sehingga terjadilah inflamasi. Perhatikan kebersihan tangan sebelum menyentuh kulit muka, kebersihan sarung bantal, brush/sponge makeup, rambut, helm, topi, dan benda-benda lain yg bisa mentransfer bakteri ke kulit muka. Coba bayangin kalau ternyata kulit kita jerawatan karena sarung bantal yg nyentuh muka terakhir dicuci 3 bulan lalu, mau pakai skincare apa pun juga, kalau serungnya nggak diganti dan dicuci, teman-teman pasti tetep akan jerawatan.

4. Nggak Cocok Skincare/Pengaplikasian yg Tidak Tepat
Bisa karena kulit kita alergi sama bahan yg ada di dalam skincarenya, atau karena skincarenya nggak terserap secara sempurna ke dalam kulit sehingga menyumbat pori-pori, atau karena skincare-nya nggak cocok dipakai barengan sama skincare lain yg udah duluan kita pakai, atau karena kita meletakkan skincare tersebut di slot yg nggak tepat. Kalau memang karena nggak cocok pakai skincarenya, begitu distop jerawat dan beruntusan akan mereda sendiri. Justru nyari 'obat' dengan nambah skincare lain yg juga belum tentu cocok, tapi nggak stop penyebabnya, bisa bikin jerawat makin parah.

5. Stress, Jam Tidur Tidak Teratur, dan Pola Makan
Tuhkan, lagi-lagi nggak semua jerawat dan beruntusan bisa sembuh dengan 'skincare'. Terlalu banyak makan manis, jarang makan sayur dan buah, kurang minum air mineral, terlalu banyak konsumsi produk turunan susu sapi, goreng-gorengan, dan lain-lain juga bisa menyebabkan kulit terinflamasi. Termasuk, alergi dengan bahan makanan tertentu. Pastikan juga untuk tidur yg cukup setiap hari dan nggak terlalu sering begadang dan tidur lewat tengah malam agar proses regenerasi kulit dan metabolisme tubuh tidak terganggu.

6. Kurang Tuntas Membersihkan Kulit
Terutama untuk teman-teman yg tinggal di area berpolusi tinggi dan yg rajin pakai makeup. Kalau sisa kotorannya nggak terhapus dengan sempurna bisa menyumbat pori-pori loh. Makanya, jangan lupa double cleansing ya!

7. Pemakaian Produk Eksfoliasi, Vit. C, ataupun Retinol
Kalau teman-teman jerawatan setelah pakai skincare yg mengandung bahan-bahan di atas, bisa jadi teman-teman purging, bisa juga nggak cocok karena terlalu 'keras'. Apa itu purging? Teman-teman bisa cek google yah. Saranku, mulailah dari dosis kecil, pastikan kulit teman-teman siap, dan baca sebanyak-banyaknya referensi sebelum mencoba.

8. Rusaknya Skin Barrier
Skin Barrier adalah lapisan di permukaan kulit yg menahan kelembaban dan membentengi kulit dari bakteri yg masuk. Kenapa bisa rusak? Beberapa penyebabnya adalah pemakaian skincare yg terlalu harsh untuk kulit, bikin kulit kering berlebihan, pemakian produk eksfoliasi yg terlalu berlebihan, atau bahkan karena kulit sama sekali nggak pernah dirawat!


So, setelah baca 8 poin penyebab jerawat dan beruntusan di atas, teman-teman bisa simpulkan, kan, bahwa skincare atau 'obat' jerawat yg ampuh di kulit kita adalah yg sesuai dengan penyebab jerawat dan beruntusannya. Nggak ada ceritanya 1 produk ajaib bisa meredakan jerawat dan beruntusan nggak peduli penyebabnya apa. Kalau dirasa sulit, jangan malu dan takut pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yg lebih akurat mengenai penyebab jerawat di kulit teman-teman ok! Semoga bermanfaat!

P.s. Kalau teman-teman ada poin lain yg mau ditambahkan, bisa komen di bawah atau email ke aku ya!


Stay hydrated everyone, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Skincare Buat Jerawat dan Beruntusan Paling Ampuh!

Sunday, August 4, 2019



Halo teman-teman!

Kayanya beberapa tahun terakhir, beauty industry lagi naik daun ya. Seneng deh liat orang-orang udah mulai banyak yg aware masalah kesehatan kulit dan kecantikan. Dengan market yang semakin besar, beauty brand juga sekarang makin kreatif dan inovatif dalam memberikan berbagai pilihan untuk konsumen. Mau lokal atau Asia atau Western, serum kek toner kek sunscreen kek semua udah gampang banget kita dapetin di berbagai platform penjualan. Seneng sih, tapi justru bikin bingung gak karena terlalu banyak jenis?

Nah, sebenernya, ada guidance generik untuk pakai skincare. Dulu, kita percaya bahwa skincare mulai pakainya dari yg paling cair ke yg paling kental. Kalau menurut aku, dengan formulasi dan teknologi yg makin canggih, tekstur skincare bisa banget mengelabui. Misalnya teksturnya watery banget tapi ternyata nyerepnya susah, atau tekstur kental tapi pas kena kulit langsung leleh mudah meresap kaya air, atau sebenernya produknya adalah cream tapi teksturnya cair, making puyeng deh kalo harus ngikutin aturan cair ke kental.

Akhirnya, aku dan temen-temen reviewer cukup sering dapat pertanyaan, ini gunanya apa sih kak? Ditaruh di step mana ya? Setelah apa? Padahal kalau temen-temen udah hapal beda dan gunanya, justru sebelum beli temen-temen udah pasang inceran "aku cari toner ah" atau "aku cari serum aja deh" sekaligus kebayang produk tersebut akan ditaruh di slot mana. So, here we go!

1] FIRST CLEANSER: Basically, first cleanser ini biasanya berbentuk cleansing oil, cleansing balm, cleansing cream, makeup remover, atau micellar water. Fungsi utamanya adalah menghapus kotoran baik yg larut dalam minyak maupun air, contoh: debu polusi, sunscreen, makeup, dll. Sabun cuci muka doang bakalan kurang ampuh ngangkat kotoran yg larut dalam minyak seperti makeup. Proses cleansing yg tuntas akan membantu membersihkan jalur di pori-pori kita agar skincare yg kita pakai mudah diserap.

2] SECOND CLEANSER: a.k.a. sabun muka. Kalau ini pasti sebagian besar udah pada punya lah ya, mau bentuknya cream, gel, cleansing milk, berbusa atau pun nggak berbusa, bebas aja. Nah fungsi second cleanser adalah membersihkan residu dari first cleanser, jadi kulit udah terbebas dari berbagai macam kotoran yang mungkin menghambat penyerapan skincare.

3] EXFOLIATING TONER/SERUM/PAD: Kalau mau dibahas lengkap, exfoliation ini akan jadi berjudul-judul, singkatnya guna exfoliating adalah untuk membantu merangsang regenerasi sel dan meluruhkan sel-sel kulit mati, khusus untuk BHA (salisylic acid dan betaine salicylate) bisa membersihkan sampai ke dalam pori-pori. Sama seperti cleanser, exfoliation membuka jalur untuk skincare selanjutnya supaya terserap dengan baik. Walaupun sel kuit mati bukan kotoran (normal banget manusia punya sel kulit mati bahkan dalam tingkat tertentu diperlukan), tapi kalau kebanyakan dia akan menyumbat pori-pori.

4] FIRST ESSENCE/TREATMENT TONER/TREATMENT ESSENCE/ACTIVATING SERUM/BOOSTER: Mirip sama toner sih sebenernya, yg bikin unik biasanya mereka semua mengandung bahan yg difermentasi. First Essence akan memberikan kelembaban pertama di kulit yang membantu supaya skincare selanjutnya jadi lebih mudah terserap, katanya sih bahan-bahan fermentasi bisa masuk sampai lapisan kulit yg lebih dalam juga, udah pada tau kan skincare akan lebih mudah terserap dan bekerja lebih baik di kulit yg lembap? Nah ini lah kenapa banyak yg percaya pakai First Essence bikin hasil skincare-skincare selanjutnya lebih nampol.

5] HYDRATING TONER/BALANCING TONER/BLABLABLA WATER (DI SKINCARE JEPANG DISEBUT LOTION): Kalau tubuh kita butuh minum air mineral supaya metabolisme lancar, minuman untuk kulit tuh namanya Toner. Lhaaa intinya sama kaya essence dong bikin kulit lembap? Yes, tapi biasanya hydrating toner lebih lembab daripada first essence. Jadi menurutku First Essence ga wajib, kalau toner kira-kira gimana? Kalau temen-temen ga minum sama sekali seharian rasanya kaya apa?

6] ESSENCE/SERUM/AMPOULE: Essence di sini beda sama essence di atas ya. Jangan lupa baca saran pemakaian di wadah skincare untuk lihat apakah skincare tersebut first essence (pemakaian di slot awal skincare) atau essence serum. Sebenernya, essence/serum/ampoule tuh sama yaitu produk skincare dengan ingredients berkonsentrasi tinggi, ditargetkan untuk membantu mengurangi/menyelesaikan masalah kulit tertentu, entahlah kemerahan karena iritasi, kulit kering, hiperpigmentasi, tanda-tanda penuaan, kulit kusam, dan lain-lain. Ada yg menyebutkan bahwa essence konsentrasinya sedikit lebih rendah dan ampoule yg paling tinggi, ada juga yg nyebutin bahwa essence lebih encer kemudian ke serum dan yg paling pekat adalah ampoule, tapi klaim tersebut ga didukung oleh data yg cukup. Jadi sementara ini, kita asumsikan aja mereka semua sama.

7] EYE SERUM/EYE CREAM: Area mata biasanya menunjukkan tanda-tanda penuaan paling pertama i.e. kerutan, karena jenis kulit di area ini lebih elastis dan tipis. Nah, eye serum dan eye cream bekerja untuk memperlambat munculnya kerutan di area mata dengan formula khusus yg lebih potent dan sesuai dengan keunikan jenis kulit area mata. Hasilnya area mata akan lebih lembab dan cerah. Ingat ya, menjaga kelembaban adalah koentji!

8/9] FACE OIL: Plis jangan pikir ini semacam minyak goreng atau minyak kayu putih okay. Face Oil jaman sekarang teksturnya udah ringan-ringan, nyerep kok ke kulit, ga kaya abis renang di gorengan. The fact is banyak moisturizer berbahan oil, jadi nggak perlu parno. Oil punya kemampuan mengisi space di kulit kita sehingga permukaanya terasa lebih rata, hence lebih lembut. Kasih extra kelembaban juga dan dalam tingkat tertentu membantu menjaga kelembaban tetep stay di permukaan kulit.

9/8] MOISTURIZER/SLEEPING MASK/LOTION/EMULSION (DALAM SKINCARE JEPANG DISEBUT MILK):  Sebagian menjadikan step ini step akhir (kalau malem), sebagian lagi masih melanjutkan ke step selanjutnya (re: face oil, jadi oil bisa sesudah atau sebelum tergantung lebih terasa berat yg mana), terserah masing-masing individu aja ga perlu dipusingin. Selama tidur dan beraktivitas secara alamiah kulit kita akan kehilangan banyak air. Padahal air tuh penting banget lho untuk menjaga kesehatan kulit. Ada cara yg kita bisa lakukan untuk memperlambat/menahan air supaya ga terlalu banyak/terlalu cepat keluar dari kulit yaitu dengan melapisi permukaan kulit pakai moisturizer. Biar ga percuma capek-capek minum toner abis itu menguap secepat kilat. Perbedaan dari istilaah penamaan moisturizer itu apa sih? Sleeping mask biasanya jauh lebih pekat, lengket, dan berat jadi kunciannya lebih "kenceng" tapi ga akan kepake untuk pagi hari. Sedangkan lotion, emulsion dan milk konsistensinya cenderung lebih ringan tapi kunciannya juga cenderung lebih "kendor" juga.

10] SUNSCREEN/SUNBLOCK: Matahari selain jadi sumber kehidupan dan energi di muka bumi juga bahaya guys! Radiasi sinar ultravioletnya bisa merusak sistem dan struktur kulit i.e. bikin kulit cepet keriput, bikin bekas jerawat ga pudar-pudar, bikin muncul flek-flek hitam, mengacaukan kerja skincare-skincare sebelumnya yg udah dipakai, dan dalam jangka panjang men-trigger sel kanker di kulit untuk berkembang biak. Nah, sunscreen adalah pahlawan kita semua yg melindungi kulit dari sinar ultraviolet itu tadi. Jadi, percuma skincarean kaya apa juga kalau gak pakai sunscreen di pagi, siang dan sore hari.

That's it! Udah.

Oh iya, urutan ini ga berlaku untuk skincare dengan bahan aktif yg potent seperti retinol dan vitamin C ya. Pun retinol dan vitamin C ini udah masuk tahap advanced, bukan dasar lagi.

Selain fungsi dasar, beberapa skincare memberikan benefit tambahan. Tapi perlu diingat, jangan sampai fungsi dasar skincarenya malah nggak dapet loh atau malah cari-cari face wash yg bisa ilangin jerawat, yg bikin cerah, bikin awet muda, NO NO NO. That's not what face wash is for. Semoga dengan tau kegunaan dasar masing-masing, temen-temen jadi tau harus berekspektasi apa pada skincare yg dibeli.

So, gimana udah paham kan hubungan dari masing-masing jenis skincare dan perbedaanya? Dengan fungsi yg berbeda-beda dan mendukung satu sama lain, semua jenis skincare yg kusebut di atas bekerja saling terintegrasi untuk menjaga kesehatan kulit secara menyeluruh supaya hasil yg ingin dicapai lebih maksimal.


Stay hydrated everyone, sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

Step-Step Lengkap Pakai Skincare

Saturday, July 6, 2019

Instagram